Selasa, 14 April 2015

Sejuk Ni Soboh Mah Rezeki


Sejuk Ni Soboh Mah Rezeki
      Danau yang membentang luas di kabupaten Aceh Tengah membawa keberkahan tersendiri bagi mereka yang memanfaatkan hasil lautnya termasuk beberapa masyarakat lot kala yang berprofesi sebagai nelayan dengan membentakan doran (jaring) mereka di tengah-tengahnya.

Mulangku 
hanya ada tiga jenis ikan yang diburu oleh para nelayan yaitu mujahir nila, Bawal (ikan mas) dan depik, Dari masing-masing ikan tersebut sangat berbeda jauh nilai jualnya dalam hal ini ikan mas atau masyarakat menyebutnya bawal lah yang paling tinggi harga jualanya kemudian di susul oleh depik dan selanjutnya mujahir nila.
Ikan depik mempunyai keunikan dan sejarah atau mitos tersendiri yang sudah di ketahui hampir seluruh masyarakat gayo Aceh Tengah di bandingkan dengan jenis lainnya didanau lot tawar. Di seluruh perairan yang ada didunia janis depik ini hanya ada di Gayo saja tepatnya di danau lot tawar sehingga depik menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat gayo. Ikan depik yang berukuran tidak lebih 10 cm ini mempunyai sejarah tersendiri di mata masyarakat Gayo konon ikan ini keluar dari sela-sela bebatuan yang mengeluarkan mata air, kejadian ini di ketahui oleh enam orang pemburu yang sedang masak di pinggiran danau tersebut, ketika mereka mengambil air untuk diminum merka melihat bahwa ikan depik ini keluar dari bebatuan dalam jumlah yang sangat bnyak sepontan mereka kaget dan menceritakannya kepada masyarakat sehingga seluruh masyarakat gayo mengetahui kejadian itu, ujar salah seorang warga lot kala yang pandangan dan pendengarannya mulai tidak jelas lagi karena termakan usia namun cerita tentang depik ini sangat masih jelas dan mudah di pahami meski terkadang beliau menghentikan ceritanya untuk mengingatnya kembali.
        Jenis ikan depik ini tidak selalu ada saat di butuhkan mereka hanya dapat tertangkap jaring nelayan di saat-saat tertentu saja, kejadian ini dalam setahun hanya dua kali yang tidak pasti kapan waktu itu. Anehnya ikan ini hanya tertangkap di malam hari saja, para nelayan yang memasang jaring di sore hari dan melangku (memanen) di pagi hari tepatnya saat matahari masih menunjukan sebahagian kecil sinarnya jauh di seberang bukit.
Dinginnya dataran tinggi gayo yang sangat terasa dipagi hari di tambah Semilir angin yang berhembus dan percikan air saat perahu yang di laju oleh boat menyentuh seluruh badan nelayan menjadikan suasana lebih dingin menembus tulang, akan tetapi tidak menjadi rintangan para nelayan karena harapan yang besar mengalahkannya saat mnuju lokasi jaring mereka. Senyum pecah ketika melihat bintik-bintik putih di kedalaman yang sejajar dengan jaring mereka karena itu adalah tanda seberapa bnyak rezeki yang di beri kepada keluarganya. Tak sabar untuk membawa pulang jaring yang pastinya ada keluarga bertnya-tanya “tentang harapan” menunggu di rumah. Jaring yang tergantung rapi di halamn rumah adalah awal memetik hasil, sembari membahas hal-hal penting dengan candaan, tawaan, seyuman yang di temani hangatnya kopi khas Gayo. Pembeli pun berdatangan menambah kebahagian nelayan GAYO yang menjelajahi kecilnya danau LOT TAWAR Gayo Aceh Tengah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar